Era globalisasi mengharuskan adanya kombinasi
antara besarnya laju pertukaran budaya dan system norma yang ada dalam
masyarakat berlangsung secara seimbang, sehingga system nilai yang ada di
masyarakat tidak mengalami pemunduran.
Misalnya
norma bangsa Indonesia harus bisa mengendalikan cepatnya budaya barat yang
masuk dan cenderung merusak norma bangsa indonesia yang berhalauan madzhab
timur.
Pertanyaan
yang muncul, apakah bisa norma mencegah infeksi yang sudah diinjeksikan oleh
stigma “Orang yang tidak mengikuti kebudayaan orang barat dianggap katrok atau
ndeso”?
Jawaban
atas pertanyaan tersebut tentu bersifat subyektif, dan kebanyakan mereka tak
percaya, asumsi yang berkembang selama ini mengatakan Westernisasi merupakan
siklus alami yang tidak bisa dicegah apalagi dimatikan karena Negara yang maju
peradabanya, maka dari negara itulah kebudayaan yang mendominasi dan
berintegrasi dengan budaya Negara lain.
Hal tersebut
memang benar, namun peranan norma disini adalah sebagai pengendali dan penyaring
(memfiltrat) budaya-budaya yang tidak sesuai dengan nilai (sesuatu yang
dianggap bagus oleh masyarakat setempat) budaya asing yang masuk, tentu ada
yang sesuai dan bernilai positif bagi bagi Negara, dan ada yang kontradiktis /
bernilai negative bagi suatu Negara.
Menurut
kaidah norma yang dibagi menjadi 2 ; yaitu norma formal yang dibuat olek
pemerintah, dan norma nonformal yang dibuat oleh kebiasaan masyarakat dan
taktertulis,maka seharusnya perkembangan sosial budaya yang menjurus pada dampak negative dapat diseleksi
oleh norma dalam masyarakat (nonformal) dan jika dampak negative yang
ditimbulkan dapat membuat kerugian, kehancuran, dan pelanggaran terhadap hukum
yang diterapkan pemerintah, maka norma formal dapat mengatasinya dan lebih besar
kekuatanya.
Jadi
norma bukan berarti pencegah atas masukanya perkembangan social budaya, atau
perkembangan social budaya bisa dicegah dengan adanya norma, namun norma
bertindak sebagai pengendali atau control terhadap perkembangan social budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar